Rabu, 10 September 2014

SERUAN TOLAK SAWIT DI PATANI, PERTAHANKAN PALA DAN CENGKEH



Pala dan cengkeh adalah primadona yang telah ratusan tahun lamanya menghidupi masyarakat adat di Banemo, Masure, Peniti, Palo, Sakam dan Damuli. Dari pohon pala dan cengkeh kita bisa memperoleh makanan setiap hari, bisa sekolahkan anak, bisa naik haji, bisa bangun rumah, bisa memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Pala dan cengkeh juga telah menjadi identitas yang tidak bisa dipisahkan dari hidup kita. Pala dan Cengkeh pula kita dikenal di dunia internasional. Dari pohon ini sejarah kolonialisme dilakukan oleh bangsa Eropa. Pala dan cengkeh adalah KITA

Saat ini Pala dan Cengkeh berada dalam kondisi yang terancam karena mau digantikan dengan pohon sawit. Jika dibiarkan, cerita kejayaan Pala dan Cengkeh pada masa lalu dan masa kini akan tinggal sejarah. Anak cucu pun tak akan mengenal lagi identitas kita ini yang dulu terkenal dengan negeri rempah - rempah. 

Hutan yang dipenuhi dengan puluhan ribu pohon pala dan cengkeh akan berubah drastis karena akan ditebang habis oleh nafsu serakah yang hanya mementingkan investasi dibandingkan masa depan hidup masyarakat itu sendiri. Oleh pemerintah saat ini akan memberikan izin kepada PT Manggala Rimba Sejahtera (Perusahan Sawit) dengan luas areal konsesi 11.870 hektar. Keserakaan ini akan menimbulkan masalah demi masalah yang menyebabkan terganggunya keberlanjutan hidup masyarakat, menyebabkan kerusakan lingkungan, krisis air akan dialami oleh masyarakat, tanah tak lagi subur, masyarakat kehilangan akses tanah dan SDA, konflik terus terjadi. Lalu apa pentingnya investasi ini bagi masyarakat? Kebijakan tersebut justru akan membuat masyarakat menjadi semakin miskin.  

Sawit memiliki cerita yang miris yang kontras dengan pendapat pemerintah bahwa kehadirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di berbagai tempat kehadiran perusahan sawit justru menyusahkan masyarakat setempat. Contoh kasus Sawit di Gane. Kehadirannya membuat masyarakat tidak bisa lagi kelola tanahnya. Tidak perna ditemukan masyarakat bisa sejahtera karena hadirnya perusahan sawit. Sawit adalah masalah dan akan terus menjadi masalah bagi masyarakat.
Rencana kehadiran Sawit di Patani harus di TOLAK tanpa alasan. Pemerintah harus melindungi Pala dan Cengkeh, bukan menghadirkan Sawit yang bukan milik KITA.

SOLIDARITAS MASYARAKAT HALTENG TOLAK SAWIT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar