WEDA - Kondisi air sungai Kobe yang menjadi sumber air minum
bagi warga setempat kini berubah warna menjadi kuning kecoklatan-coklatan dan
berlumpur. Akibatnya, warga enggan mengkonsumsi lagi air ini lagi. Bahkan aliran irigasi yang sering di gunakan untuk mandi dan
mencuci serta menjadi irigasi sawah sudah sangat memprihatinkan.
Kondisi air Kobe memprihatinkan karena telah terkontaminasi
oleh lumpur akibat aktivitas pertambangan perusahaan nikel, ucap ismail salah satu warga Kobe pada koran ini kemarin.
Islaim juga menyesalkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Halteng
dan Dinas Pertambangan dan Energi yang tidak melakukan pengawasan serta tidak
melaksanakan evaluasi lingkungan semenjak kegiatan penambangan berjalan, BLH
terkesan tidak melakukan evaluasi lingkungan hidup per triwulan, dan hanya
melihat secara kasat mata saja, padahal sudah di isyaratkan dalam dokumen Amdal
dan UU tentang Lingkungan Hidup itu sendiri, sehingga kita tahu sejauh mana
perkembangan lingkungan hidup secara berkala, termasuk pihak DPRD agar melihat
kondisi warga yang semakin menderita karena air sudah tidak bisa di
konsumsi lagi, ujarnya.
Di daerah sekitar DAS Trans kobe sendiri beroperasi perusahaan
tambang PT Tekindo. Kami harap DPRD melihat perubahan kondisi air itu, untuk
memangil BLH, Distamben dan pihak perusahaan,tambahnya (Sumber : Malut Pos edisi 08 Desember 2012,- day/kox)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar