Nus Ukru diutus sebagai
Anggota Komite Pengarah DGM Regio Kep. Maluku
AMBON - Indonesia menjadi bagian penting
dari perundingan program kehutanan. Melalui Dedicated Grant Mechanism (DGM)
masyarakat adat dan komunitas local mendapat dukungan pendanaan sebesar $
6,500,000 (65 Miliyar) dari Forest Invesment Program (FIP). Dukungan ini
diberikan ke mereka yang memiliki inisiatif dalam pengelolaaan hutan
berkelanjutan.
Suasana Pertemuan DGM Regio Kep. Maluku (Dok. AMAN Malut) |
Dalam rangka
program itu kelompok masyarakat adat di Regio Kepulauan Maluku (Maluku dan
Maluku Utara) berkumpul di Hotel Merina Kota Ambon melakukan dialog isu – isu
kehutanan dan melakukan musyawarah untuk memilih satu perwakilan regio
Kepulauan Maluku menjadi Anggota Komite Pengarah Nasional DGM. Pertemuan tersebut berlangsung selama dua hari (29-30/04/2014) dan
difasilitasi oleh Dewan Kehutanan Nasional (DKN) Kamar Masyarakat.
Prof. Ronald Z. Titalehu dan Totok Dwi Diantoro SH, MA,
LL.M yang diberikan kesempatan untuk menjadi narasumber dalam dialog tersebut, mengurai
beragam isu – isu kehutanan yang saat ini menjadi perbincangan di tingkat
lokal, nasional dan internasional. Salah satunya Hutan Adat berdasarkan Putusan
MK 35. Kegiatan eksploitasi pertambangan d pulau – pulau kecil juga banyak
memberikan dampak negatif terhadap penghancuran sektor kehutanan dan masyarakat
adat yang hidup dengan kearifan lokal mereka. Selain itu saat ini sudah
lahirnya UU Desa yang memberikan ruang bagi masyarakat adat untuk kembali
menjadi Desa Adat.
Peserta pertemuan DGM Regio Kep. Maluku (Dok. AMAN Malut) |
Salah satu anggota komite transisi DGM, Mina Susana
Setra hadir juga dalam pertemuan tersebut. Penjelasan beliau, “Ini hibah khusus
untuk masyarakat adat dan lokal yang memiliki inisiatif mendorong mata
pencaharian alternatif, hak – hak tenurial, keanekaragaman hayati, pengurangan
kerusakan hutan dan adaptasi perubahan iklim akan di suport oleh program ini” Kata
perempuan yang juga sebagai Deputi I PB AMAN ini.
Lanjut beliau, hibah khusus dari FIP ini terdapat di 6 negara, Brazil, Indonesia, Burkina Faso, Republik
Kongo, Ghana dan Lao PDR. Untuk Indonesia pembiayaan hibah ini akan langsung
turun ke masyarakat, tidak lagi melalui pemerintah. Selain itu saat ini sedang
disiapkan kelembagaannya agar program ini bisa berjalan sesuai rencana.
Dalam Musyawarah Regio Kepulauan Maluku Utara, Nus
Ukru yang juga sebelumnya sebagai anggota DAMANNAS dipercaya untuk duduk
menjadi anggota komite pengarah DGM di nasional *Supriyadi